Apa saja faktor yang memengaruhi harga minyak?

Which economic indicators lead to an increase in GDP

Banyak faktor memengaruhi harga minyak. Ini daftar faktor-faktor utama.

  • Suplai dan permintaan. Mungkin ini faktor paling penting. Hukum suplai dan permintaan: Saat permintaan minyak melebihi suplai yang tersedia, harga cenderung naik. Sebaliknya, saat ada kelebihan suplai, harga cenderung turun.
  • Keputusan OPEC. Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak atau Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) adalah kartel yang mengendalikan porsi signifikan dari produksi minyak global. Keputusan mereka tentang level produksi bisa berpengaruh signifikan terhadap harga minyak. Misalnya, kalau harga minyak turun dengan cepat, negara-negara OPEC+ mungkin setuju untuk mengurangi produksi minyak, mengurangi suplai di pasar minyak dan menghentikan penurunan harga.
  • Kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi global juga bisa memengaruhi harga minyak. Saat ekonomi tumbuh, permintaan minyak cenderung naik yang akan mendorong harga naik. Sebaliknya, saat ekonomi sedang sulit, permintaan minyak turun, menyebabkan harga akan turun. Contohnya, sekarang banyak analis berekspektasi permintaan Tiongkok akan turun setelah pembatasan Covid ditiadakan. Ada suplai yang cukup di pasar, maka kenaikan permintaan bisa mengakibatkan kenaikan harga minyak.
  • Peristiwa geopolitik. Ketidakstabilan politik, perang, dan konflik di kawasan-kawasan yang memproduksi minyak bisa mengganggu suplai dan menyebabkan harga naik. Setelah Rusia menginvasi Ukraina, harga minyak naik tajam karena negara-negara Eropa mulai menolak minyak Rusia dan suplai terganggu. Contoh lainnya. Selama pandemi Covid-19, banyak ekonomi mulai ditutup dan orang mulai mengurangi bepergian. Permintaan anjlok sementara suplai tetap tinggi. Ini mengakibatkan harga minyak jatuh dengan cepat.
  • Bencana alam. Bencana alam seperti angin topan dan gempa bumi bisa mengganggu produksi minyak dan transportasinya, menyebabkan harga naik. Misalnya, pipeline yang terganggu akibat kondisi cuaca bisa mengganggu pasokan minyak. Gangguan suplai menyebabkan penurunan suplai. Saat permintaan tinggi, ini menyebabkan harga minyak naik.
  • Kurs valuta asing. Harga minyak umumnya dalam US dollar, sehingga fluktuasi nilai tukar bisa berdampak pada harga minyak untuk pembeli di negara-negara lain.

Ringkasan: Harga minyak cenderung naik saat ada permintaan yang kuat dan suplai terbatas, dan juga selama periode ketidakstabilan geopolitik dan bencana alam yang mengganggu proses produksi. Sebaliknya, harga minyak cenderung turun karena permintaan lemah, suplai berlebihan, dan kondisi geopolitik stabil.

Artikel Terakhir
Semua Artikel